PROGRAM LITERASI SABU-SABU

Maret 09, 2020
Dokumentasi Program Literasi SABU-SABU (Satu Bulan Satu Buku) 

Literasi merupakan salah satu aspek penting yang sangat berperan terhadap kemajuan dunia pendidikan selain Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill), Keterampilan Abad 21 (Communication, Collaboration, Creative Thinking & Problem Solving, and Creativity & Innovation) serta Penguatan Pendidikan Karakter.

Literasi adalah kemampuan untuk menggunakan berbagai keterampilan dalam kehidupan. Ada 6 jenis Literasi Dasar dalam Program Gerakan Literasi Nasional, yaitu:
  1. Literasi Baca Tulis
  2. Literasi Numeric
  3. Literasi Sains
  4. Literasi Digital
  5. Literasi Finansial.
  6. Literasi Kebudayaan dan Kewarganegaraan
Sekolah-sekolah sudah implementasi Program Pembiasaan Literasi 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Program ini merupakan program awal yang bagus untuk menumbuhkan kebiasaan gemar membaca. Berbagai macam inovasi sudah dilakukan untuk mengembangkan program literasi di sekolah-sekolah, beberapa diantaranya yang sering terdengar yaitu Sudut Baca, Pojok Baca, Pohon Baca, Warung Baca, Gerobak Baca, Perpustakaan Ramah Anak, dan berbagai inovasi lainnya.

Di Kelas VA SD Negeri 1 Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali,  Ida Bagus Gede Eka Putrawan, S.Pd.SD.,M.Pd sebagai wali kelas juga membuat program literasi lain yang dinamakan Program Literasi SABU-SABU (Satu Bulan Satu Buku) Program SABU-SABU dibuat sebagai bentuk penyempurnaan Program Pembiasaan Literasi 15menit sebelum memulai pembelajaran. 
Dasar pemikiran program ini, bahwa untuk menumbuhkan kesadaran, keinginan dan kegemaran membaca, anak-anak hendaknya diberikan jenis bahan bacaan yang mereka suka, bukan jenis bahan bacaan yang diatur oleh sekolah seperti yang selama ini terjadi di berbagai sekolah, jika pengaturannya benar ya bermanfaat, jika pengaturannya salah ya tidak memberikan manfaat seperti yang diharapkan. Jika anak-anak dihadapkan pada sesuatu yang mereka suka dan inginkan, maka mereka tidak akan merasa terbebani, tertekan ataupun terpaksa. Dengan jalan seperti itu, baru kesadaran anak-anak akan mulai tumbuh dan kebiasaan gemar membaca akan meningkat, sehingga selanjutnya lebih mudah diarahkan untuk meningkatkan literasinya secara keseluruhan.

Nilai tambah dari implementasi program ini adalah membelajarkan Literasi Keuangan/ Finansial pada anak-anak, dimana mereka harus berusaha menyisihkan sedikit uang jajan mereka setiap hari. Uang jajan yang berhasil disisihkan dikumpulkan selama 1 bulan, kemudian digunakan untuk membeli buku yang mereka suka. Jika uang yang dikumpulkan ternyata tidak cukup untuk membeli buku, maka peran serta orangtua akan diperlukan dalam mendukung program sekolah demi pendidikan sang anak itu sendiri. Sekolah ingin membelajarkan pada anak bahwa uang tak selalu harus ditabung, tapi diinvestasikan dalam bentuk buku, investasi ilmu pengetahuan pada otak yang tentunya akan berguna bagi mereka kemudian hari.

Sebelum membeli buku yang baru, siswa harus sudah mempresentasikan isi buku yang mereka baca dihadapan teman-temannya terlebih dahulu.

Membaca bahan bacaan yang anak-anak suka, diharapkan mampu meningkatkan kegemaran membaca dan berimbas pada peningkatan literasi serta aspek pembelajaran lain secara keseluruhan.

Jika Sabu2 (Psikotropika) mampu menimbulkan kecanduan dalam arti negatif, diharapkan Program Sabu2 (Literasi) juga menimbulkan efek yang sama tapi dalam artian positif, yaitu gemar membaca.

Terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak.


Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Comments


EmoticonEmoticon