INSTRUMEN ASESMEN DIAGNOSIS NON KOGNITIF

Juli 14, 2022

Haloo rekan-rekan guru sebangsa setanah air..
Jumpa lagi sama mimin tamvan nie, semoga semua dalam keadaan sehat, bahagia dan sejahtera ya 😊

Pada kesempatan kali ini mimin akan sharing tentang instrumen yang mimin gunakan untuk melakukan pemetaan sebagai persiapan awal pembelajaran di kelas. Bahasa kerennya mimin sedang dalam upaya melakukan Asesmen Diagnosis Non-Kognitif.

Hasil asesmen ini bisa menjadi dasar untuk merencanakan pembelajaran yang lebih manusiawi sesuai dengan prinsip Memanusiakan Hubungan sebagai salah satu komponen 5M dalam menyusun strategi pembelajaran. Sangat relevan juga jika digunakan sebagai dasar pemetaan ketika kalian ingin mengimplementasikan Pendekatan Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka.

Instrumen ini sebenarnya sudah sejak lama mimin gunakan sebelum mengenal yang namanya Asesmen Diagnosis. Jadi setiap tahun biasanya mimin modifikasi lagi menyesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan. So feel free jika kalian mau gunakan sebagai tambahan referensi dalam membuat Instrumen Asesmen Diagnosis Non Kognitif. 

Apa aja yang mimin petakan dari peserta didik? Ada 3 Bree..

  1. Hobi, cita-cita, dan dukungan orangtua peserta didik.
  2. Kesiapan dan daya dukung pembelajaran.
  3. Gaya belajar dan kecerdasan majemuk peserta didik.

Let's cekidot!


Hobi, Cita-Cita, dan Dukungan Orangtua Peserta Didik

Dengan menggunakan kuesioner ini, mimin melakukan pemetaan untuk mengetahui apa saja sich hobi dan cita-cita yang dimiliki para peserta didik di kelas mimin. Mimin merasa perlu mengetahui 2 hal tersebut untuk menganalisis apakah hobi dan cita-cita peserta didik memiliki keterkaitan yang saling mendukung satu sama lain. Jika ternyata tidak, maka disana peran mimin sebagai guru untuk mengarahkan peserta didik baik dengan proses coaching (bimbingan secara personal) ataupun proses fasilitasi (bimbingan secara berkelompok) agar antara hobi dengan cita-citanya nyambung, engga kayak perasaan mimin ke Sin Ha Ri yang ga nyambung-nyambung, alias cuma bertepuk sebelah jidat 😅 Btw yang kaga kenal Shin Ha Ri, buruan browsing pilem Bussiness Proposal! Doi itu idola mimin banget, selera mimin banget, meski doi yang pastinya kaga selera liat muka mimin 😕

Mimin juga merasa kepo mencari tahu seberapa sering peserta didik menghabiskan waktu untuk menjalani hobinya, dan apa saja kegiatan yang dilakukan peserta didik sejak usia dini dalam upaya menggapai cita-citanya. Selain itu mimin ingin memastikan apakah orangtua mendukung hobi dan cita-cita anaknya, apa alasannya serta seperti apa bentuk dukungannya. 

Dah lah mimin mulai capek ngetik, cek dan ricek langsung pada instrumen berikut yaaa!! Dan please dech, jangan manja dengan meminta mimin share file word secara japreee..
Bukan pelit, mimin cuman ogah repot..

Instrumen Pemetaan Hobi, Cita-Cita, dan Dukungan Orangtua Peserta Didik


Kesiapan dan Daya Dukung Pembelajaran

Dengan menggunakan kuesioner ini, mimin melakukan pemetaan untuk mengetahui sejelas-jelasnya tentang bagaimana keadaan keluarga peserta didik dari pekerjaan orangtua, keadaan ekonomi keluarganya, perangkat yang dimiliki, keluh kesah, serta saran orang tua terkait pembelajaran yang menurut mereka ideal untuk didapatkan anaknya di sekolah.

Instrumen Pemetaan Kesiapan dan Daya Dukung Pembelajaran.


Pemetaan Gaya Belajar dan Kecerdasan Majemuk

Setiap manusia adalah individu unik, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Dalam hal ini, peserta didik juga ternyata memiliki gaya belajar dominan yang berbeda. Ada yang suka membaca, mengamati gambar, ataupun tayangan video (Visual). Ada yang lebih konsen belajar jika sambil mendengarkan music, suka mendengarkan ceramah, ataupun podcast (Auditori). Terakhir ada juga yang lebih suka belajar jika melibatkan aktivitas fisik seperti kerja kelompok, melakukan simulasi, ataupun membuat project (Kinestetik). Dengan mengetahui gaya belajar yang dominan, menjadi acuan bagi kita dalam merancang kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didik.

Ternyata selain gaya belajar yang berbeda, peserta didik juga memiliki kecerdasan yang berbeda-beda lho.. Ada 8 jenis kecerdasan yang berbeda yang dimiliki setiap manusia, pasti ada dominan salah satu atau salah duanya. Mimin dulu banget pernah baca di buku yang berjudul Revolusi Belajar, tapi kaga inget siapa pengarang dan entah dimana buku itu kini berada 😅

Untuk membantu kalian melakukan pemetaan, bisa menggunakan salah satu dari website berikut :

  1. https://akupintar.id
  2. https://personalitymax.com/personality-test/
Jika kalian ingin dibuatkan tutorial cara menggunakan website tersebut, coba request pada kolom komentar! Kalo banyak yang request mimin buatin dech pada postingan berikutnya.

Nah Bree..
Gimana? Sudah ada bayangan?
Sudah muncul keinginan untuk coba menerapkan?
Mau copas aja pertanyaan mimin atau kembangkan dengan gaya sendiri, silaken.

Walaupun pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen tersebut kesannya kok ya kayaknya mimin kepo akut gitu, ngasi pertanyaan uda semacem mertua yang lagi ngintrogasi calon menantunya, tapi yah tujuannya sama baiknya, memastikan yang terbaik buat anak-anak.

OK kita sudah berada di penghujung postingan nie..
Seperti biasa, gaya bahasa mimin memang rada sengklek, ga usah dimasukin ke hati.

Instrumen ini tentunya masih jauh dari kata SEMPURNA, karena itu jika kalian memiliki saran untuk menyempurnakan instrumen yang mimin buat sendiri, silakan tuliskan pada kolom komentar, mimin sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun.

FYI, mimin ganteng jarang-jarang update blog nih, jadi aliran cuan ke adsense kurang deras, kurang kuenceng, kali aja kalian ada yang mau nraktir mimin cendol, bisa klik menu ini yaa 👇


Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

1 komentar:

  1. Menjadikan pendidik yang dapat diterima oleh murid. dengan cara sikap yang menuntun yang sesusai dengan kepribadian kodrat dan zaman

    BalasHapus


EmoticonEmoticon